Minggu, 17 Oktober 2010

KALA SENJA....

Aku  baru saja keluar dari kamarnya setelah shalat ashar,menyusuri selasar didalam rumah kearah belakang sejauh +- 17mtr,memandangi dengan sendu kearah kiri jajaran jendela lebar berteralis besi tanam pada kayu jati.Agak siang tadi hujan sempat turun membasahi rumput gajah,bunga irish,kamboja jepang,kamboja bali,soka ,kembang sepatu aneka rupa...segar sepanjang sore.

Aku menuju teras lewat pintu dapur,rumah berbentuk letter ' L '...berundak-undak,ada tiga kamar tidur,ruang tv,ruang kerja,pantry...ruang tamu dan meja makan malah ada diteras depan.Rumah yang simpel...tak banyak pernak-pernik atau guci mahal,beberapa perabot dan keramik kuno bukan sebagai hiasan tapi digunakan sehari-hari.
Aku sendiri...anak-anak sudah kuliah dan bekerja dikota lain.Duduk termangu dikursi tamu antik kuno,sandaran punggung bantalan duduk jahitan sendiri.Ada pondok kecil disisi timur tinggal sepasang suami istri,Mak Uma tukang cuci,pak Man suaminya tukang ojek...mereka sudah 10th ikut denganku.

Kupandangi rimbunan pohon karet hutan,kelapa gading di  halaman,laksana hutan kecil ada pohon pulai,mahoni...rambutan,mangga,aku sebetulnya takut tinggal disini...takut ular.Rumahku agak menjorok kebawah dari pagar depan sekitar 30mt,seperti masuk hutan saja,kami menyebutnya 'rumah dihutan'....

Tapi sekitarku sudah ramai rumah tetangga,disain rumah ini agak aneh saja,sederhana....padahal banyak orang berlomba membuat rumah mewah dan megah memakai bahan mahal,aku cukup membuat dinding dengan batako bagian dalam diplester halus di'cat dengan cat genteng warna putih dan coklat tua,bagian luar ditutup batu kali pecah.Lantai semen biasa hanya tampilan jadi indah,kukerjakan sendiri bersama pak Man....mula-mula,tutup lantai plester dengan semen putih setelah kering diamplas halus,sapu bersih lalu cuci dengan air deterjen setelah kering cat dengan cat lantai dengan pasir khusus ulang dua kali,diamkan dua jam,lalu ulang catnya....biarkan kering selama 6 jam.

Tukang bangunan pun sampai terbengong-bengong melihatku menge'cat lantai,tak ada perabot mewah,semua lemari tanam,tidurpun dilantai kasur spring bed dialas karpet...kamar mandi ada satu dikamar.
Aku jarang nonton tv,lebih suka menulis atau membaca,ruang kerjaku ada amben jati dikelilingi rak-rak buku...laptop,radio...!
Ruang favoritku dapur jika memasak,ruang tamu teras jika ingin bengong....ruang bukuku.

Oya,aku punya piano di sudut  ujung selasar depan kamar,tiga hari yang lalu saat aku memainkan piano...mas datang menemuiku,mas adalah mantan suamiku...
ah,buat apa ia datang lagi...aku muak,ia pergi menikahi tetangga depan rumah...gadis genit itu,anak mereka 5 orang! Selang setelah anak-anak besar dan mandiri ia datang mengajak rujuk..tak kan pernah akau mau menerimanya kembali.Ia pasti jadi benalu hidupku,dulu saja waktu istrinya sakit parah karena kanker ia minta bantuanku....lah waktu aku sakit ,anak-anak butuh biaya hidup kemana saja 'dia??!!
tak tau diri...tak tau malu,mana mau aku membantunya walau anak-anaknya sedarah dengan anakku,tapi kudengar dari pak Man...Raya,anakku membantunya dengan gaji pertamanya.

Tiga hari yang lalu mas bilang apakah aku mau diajaknya rujuk,kujawab dengan keras..tidak...tidak...tidak!!
Tapi,dua hari yang lalu hatiku berbunga-bunga,hidupku rasanya bersinar....saat aku mainkan piano siang itu mas Syam...datang!aku kaget...bagaimana ia tau rumahku?ia,memelukku erat-erat..harumnya masih seperti dulu,membuatku menangis dibahunya,hampit tiga tahun tak bertemu.Aku tawarkan makan siang,akan kumasakan sajian cepat,aku masih ingat makanan kesukaannya...seperti 'chemistry saja,tadi pagi akau membeli daun kailan.fillet sapi muda,minyak wijen dan tofu...

Cepat aku kedapur,setengah berteriak kepada mak Uma untuk membantu,hanya butuh setengah jam masakan siap,kususun piring antik eropaku,sendok garpu....kailan tumis daging sapi,tofu masak kecap...es jeruk nipis,aku rasa bisa mencairkan hati kami.
Kami makan sambil bicara...mas Syam mengajakku menikah...ia,duda...Astri anaknya adalah kawan Raya.Kami mengenalnya sebagai keluarga sendiri,istrinya sudah meninggal,hampir sama-sama sendiri 10thn ini...baru ini mas Syam datang bicara mendalam padaku.

Ia,memintaku tinggal di Jakarta sambil ia mengurus bisnisnya,,,itu yang berat bagiku....sangat berat aku tinggalkan rumahku,rumah yang kudapatkan dengan menangis darah dan tetesan keringat,betapa sulitnya menjadi orang tua tunggal saat itu.
Aku akan minta ijin Raya dulu.....,seminggu berlalu...tiba-tiba Raya meneleponku,Raya bilang....mam,kemarin aku bertemu papanya Astri kami berbincang lama,lalu aku minta ijin melamar Astri...papa Astri terdiam dan menitikan airmata....,pasti mama juga akan menitikkan airmata jika aku minta diantar melamar Astri....

Ya....,aku menitikkan airmataku....

Tidak ada komentar: