Aku,gelisah menanti ia masuk ruangan ini....kami berlima:Anto,Biyan,Alex,Rubbin....masih akan hadir Pandit,Yayuk...dan Miming.
Oh,Miming sudah datang....ia duduk,wajahnya menunjukkan rasa tak suka,cemberut...aku tak sanggup memandang wajahnya.Ia duduk agak jauh dari kami,sedang menelepon....,Tak lama Yayuk dan Pandit datang,Miming terlihat senang,diciumnya pipi Yayuk dan Pandit.
Kami semua tegang,kusewa ruangan ini karena ada pembicaraan penting,dan yang lebih penting agar persahabatan kami tak pecah.Anto,memulai lebih dulu.....Ming,dengan sangat merendahkan diri..aku memohon maaf padamu,sebesar-besarnya mohon maafku,mengatakan tentangmu yang tak benar pada Yudi.Pertama kamu cerita padaku,penuh rasa cinta walau dirimu tak minta syarat apapun pada Yudi,kami salah kaprah menilaimu,kami hanya dengar gosip saja.Sungguh jahat kami,sampai-sampai Yudi menilaimu demikian hina.
Aku lihat Pandit memeluk bahu Miming,ia menangis.....lalu bicara pada kami,...aku,menghargai kalian,sampai-sampai Biyan menjemputku,kalian memberi tiket pulang pergi...aku muak sebenarnya sambil Miming menatapku,lanjutnya lagi...sudah kumaafkan Yudi,bahkan lebih dulu meminta maaf padanya,kata Miming.
Saat ini bagai sidang padaku...akan ,kuceritakan yang sebenarnya agar kalian tau siapa aku!sambat Miming.Lalu Miming cerita sewaktu SMA..sebuah kisah yang memilukan,kami tak sangka mendengarnya.Selanjutnya ia cerita kenal dengan suaminya sejak SMA,kuliah lalu menikah.Miming bilang,sampai suaminya wafat,ia setia....3 th menjanda,tak sengaja bertemu Yudi,pria yang menggoda dan merayunya dan jatuh cinta padanya.Hanya denganya aku berkhianat...kata Miming,kami bertemu,hubungan semalam.
Lanjut Miming,aku tak bisa menahan pedih hatiku,tak sanggup menahan rasa berdosa dan takut,lalu bercerita kepada Anto dan Biyan,tapi rupanya dua kawanku ini tak bisa menyimpan ceritaku,mereka bilang pada Yudi,dan Yudi marah besar,mencaci maki...semua kata-kata kasar,nama-nama binatang,ia katakan padaku,Miming terisak..sungguh sangat menghinaku,tapi mana aku sanggup membencinya,kubiarkan Yudi meluapkan kemarahannya,aku diam saja,aku tak pernah menjelekkan dirinya....sambat Miming.
Masih Miming berkata...semua orang punya sisi buruk dalam hidupnya....Pandit memeluk Miming yang terisak.Yudi memulai bicaranya...Ming,dengan kesungguhan hati dan merendahkan diri aku memohon maaf juga sebesar-besarnya,maafkan aku...aku tarik semua ucapanku..kata Yudi.Sambung Yudi lagi..betul-betul aku tak tau kamu yang sesungguhanya,aku hanya malu mengapa kau cerita pada orang lain tentang kita.
Miming menyahut....aku lebih suka berkawan dengan pria karena lebih logis berpikir,tapi kalian rumpi juga rupanya.Pandit menyambung...sudahlah,kalian saling memaafkan,kita semua sahabat...anggap saja jadi pelajaran berharga dalam hidup ini.Semua menyalami,memeluk dan mencium pipi Miming.Sempat Miming bercanda...kalian memeluk dan menciumku...tak anggap aku murahan,kan?kata Miming menyindir.
Ketika,giliranku menyalaminya...serentak kawan-kawan bilang..peluk dan cium Miming....kamu harus minta maaf.Secepatnya kupeluk Miming,kubisikkan kata maaf,tapi Miming menunjukkan raut tak suka.
Miming,berkata...3 jam lagi harus 'boarding,tiket kalian...ia minta Pandit mengantar ke bandara.Yudi bilang ...aku saja yang antar,Ndit ikut denganku....Sepanjang jalan Yudi meminta maaf sekali lagi,Miming diam saja...disentuhnya tangan Miming...masih diam saja.
Sesampainya di bandara...oke,Pandit,Yud...sampai sini saja,aku boarding dan tunggu didalam saja,lumayan waktuku untuk menulis.Seraya beranjak Miming mencium pipi Pandit.Miming berjalan...jarakku berdiri dengan pintu gerbang 'boarding sekitar 50mt,secepatnya kusms dirinya....Ming,jangan pulang....kulihat ia membuka hpnya,tak menoleh...,aku sms lagi...Ming,maafkan aku...kulihat ia membaca smsku,tak menoleh juga....kusms sekali lagi.....Ming,aku kangen padamu....masih tak menoleh,ia menyerahkan tiket pada petugas pemeriksa tiket....kulihat ia membuka hpnya....Ming......
Miming menoleh....dan secepatnya berlari kearahku...kurentangkan tanganku,ia menghambur kearahku,kupeluk erat-erat tubuhnya,kami menangis tersedu-sedu...kueratkan pelukanku..aku teriak pada Pandit....pulanglah pakai taksi....Pandit bengong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar