Kamis, 29 April 2010

SI MENOR.....,istri bang Hamid

Aku sudah bersiap,menjemput istriku si menor...ia selalu menor.super menor jika berdandan,tubuhnya montok,berpakaian sedikit ketat,anakku tiga orang.
Kuminta ia datang ke Jakarta,aku ingin ia melihat gedung dan rumah yang kubangun dengan susah payah.

Hari ini aku memakai baju baru,sedikit minyak wangi,sepatuku baru,,,celana jeans agak lusuh,aku akan menjemputnya di stasiun Gambir,ia akan tiba jam 17.30,sudah bersiap pergi....''pir,gambir...''
kuperintahkan Maman ,kawanku sebagai sopir menuju Gambir.

Kupandangi rumah yang baru selesai kubangun dari jendela mobil,aku memakai bahan bangunan mahal,berkwalitas,tak peduli biaya telah dikeluarkan.Aku puas hasilnya,seorang arsitek telah mendisain dengan sangat sempurna.

Sudah di stasiun...setengah jam lagi kereta sampai dari Cirebon,manusia lalu lalang,entah mau pergi kemana...??
Interior hijau pupus melingkupi sore ini yang mendung...
Nah,kereta sudah tiba...bergegas aku agak mendekat,kucari-cari wajah istriku..si menor,genit itu...aku rindu padanya,ia agak aneh jika tak dandan menor,berbedak agak tebal,lipstik merah menyala,rambut dikriting ikal besar memakai bando pita besar dengan kaus dan celana selutut..itu ciri khasnya.

Itu istriku turun dari tangga kereta,terlihat agak gemuk sekarang,setelah kuhela punggungnya,kuajak ia segera kerumah,hari mulai malam.Perjalanan macet..lama,semua menunggu dengan tak sabar disetiap perempatan lampu merah,terburu-buru mau pulang.

Akhirnya sampai kami dirumah....ah,si menor langsung mengoceh,''mas,baguuuss beneeer rumahnya,walau sederhana ...ia,suka rumah ini.Sayang anak-anak tak ikut,ditinggal sama neneknya.Aku rindu dekapan istriku,akan kutuntaskan rinduku malam ini...padanya.

Pagi harinya,ia memasakanku masakan kampung ibuku,sambel tumpang tempe semanggit,bayem rebus,tempe goreng juga ikan asin kepala batu goreng.Ia.memang pintar masak.
Istriku minta keliling Jakarta,akan kuajak ke pasar pagi mangga dua,itcnya saja,lalu melihat gedung yang kubangun.

Ada sedikit tabunganku,berbelanja membeli pakaian anak-anak,beli mainan,beli make-up untuknya pasti istriku bahagia.Ke dufan...?nanti saja jika anak-anak ikut,kami kan pergi bersama,lagian ia cuma tiga hari di Jakarta.Terbengong-bengong ia melihat barang-barang dan harga murah yang tak ada di kampung kami.Belum saja kuajak ke mall Taman Anggrek,mall Pondok Indah,Blok-M plaza,ia tak tau semua gedung itu aku yang buat,kawanku arsiteknya.

satu jam kemudian,sudah sampai kami di gedung di bilangan Jakarta selatan,berpeluh aku membangunnya,pagi buta aku sudah datang kumulai pekerjaanku penuh semangat,taklukkan Jakarta!!
Wow...istriku kagum...kuajak naik lift,satpam gedung anggukkan kepala padaku,hampir seluruh pekerja gedung ini aku kenal,kuajak ke lantai 15,lalu berdiri disisi jendela lebar berkaca tebal,,,,melihat Jakarta dari lantai 15!!

interior ruangan dari bahan berkwalitas,furniture mahal,kayu jati dari jawa tengah,kusapa Amir satpamnya,aku minta ijin menuju teras sisi selatan....angin sangat kencang,sejuk...terlawan panas kota Jakarta,istriku takut dari ketinggian teras tsb,angin kencang menyibakkan rambut ikalnya.Aku lupa membawa jaket atau syal.

Aku puas,bisa menunjukkan seluruh gedung,ruangan -ruangan...hingga bagian 'food court penunjang fasilitas gedung ini.
Kami pulang,hari masih panas...aku minta dibuatkan segelas besar es teh manis,istriku tertawa-tawa sangat senang berbelanja macam-macam,anak-anak pasti bahagia juga.Kami kelelahan....aku tertidur....aku bermimpi.....,kulihat anak-anakku gembira ,tersenyum,terharu..melihatku dapat,menaklukan Jakarta!

Meleleh airmataku....kurasakan tangan istriku memijat kakiku dengan param dan sedikit balsam,meleleh airmataku...semua menghargai jerih payahku.
Esok pagi,aku akan pergi pagi sekali,sebelum istriku bangun,aku akan buat kejutan untuknya...ia ,ulang tahun hari ini.

.....
.....
Oi,bang Mailll....kak Midaaah....tok...tok...apa abang sudah berangkat kerja??...diketuk bedeng kayu sebelah.Kak Midah membuka pintu sambil mengucek-ucek matanya.....ape,Sri...lu pagi-pagi,udeee ketok rume aye..?
Ini alat tukang mas Hamid tertinggal,buru-buru rupanya pagi ini,..titip sama bang Mail yaa...kak....,iye.iye jawab kak Midah.
Aku bangga dengan suamiku...ia hanya seorang tukang batu,kuli....batin Sriatun.

Dalam kopaja menuju Jatinegara,Hamid tersenyum....tak pergi kerja,sudah pamit sama mandor Jaki,pergi membelikan Sriatun,istrinya kalung 2 gr,berbandul bunga semboja.
Tiba-tiba....bbbrraaakk...sebuah benda besar menabraknya,menyeretnya bermeter-meter,mengoyakkan hati dan cintanya....tapi tak apa,....kibasan selendang berkilauan,tempias dimatanya..sebuah senyuman menawan,tangan indah menariknya.....menderu berlalu,kereta ini menuju surga....

Tak sempat ia menjerit,tak sempat berdoa,hanya orang-orang terdengar..berteriak,menjerit....

(ia,menatap nanar toko emas di seberang rel kereta api itu...)

Tidak ada komentar: