Senin, 22 Februari 2010

PAK DOKTER...

Waktu kami baru tiba di Lempur,puskesmasnya jarang pasien yg berkunjungseminggu hanya 5 orang....
karena hampir semua bidan,perawat praktek dirumah jadi warga lebih suka berobat kerumah mereka.
Seru juga cerita 'pak dokter ini...setelah beberapa bulan jadi dokter kedua,setelah sertijab jadi kapus Lempur.

Banyak yg dirombak,turun langsung ke desa,masjid promosikan ttg puskesmas..owow,ternyata banyak masukkan dari masyarakat..saatnya bekerja keras,,,staf diminta tidak menjelekkan puskesmas,rolling petugas bukannya tidak mendapat tantangan dan tentangan dari dalam,sungguh berat,ngeri-ngeri asiik.

Betul-betul geber habis....alhasil,dari nol pasien bisa menjadi puskesmas 'perawatan,pasien melampaui target,juara nasional 2 kali berturut LBSI hadiahnya,,,ambulans pusling baru...!
kan udah kutulis nih..di kisah yang lalu,kayaknya harus baca2 lagi,pemirsa..hhh

Saat KLB(kejadian luar biasa):klb diare,klb campak,klb malaria..uniknya,karena masih di desa rasa kegotong royongan masih kuat jadi jika ada dua atau tiga keluarga dirawat,halaman puskesmas rame kaya; mau kenduri...bayangkan...mereka membawa:kayu bakar,kelapa,nangka muda,beras,sayuran...wajan kuali,panci ukuran besar dan masak ramai-ramai!

Sampai-sampai alat parutan kelapa listrikpun mereka bawa,yang anak muda'...yang ini ..mmm romantiiiiss pisan..(maksude' 'rokok makan gratis),yang mem-bezook...nga kalah seru,bayangkan yg datang semua desa !membawa buah tangan:roti gabin,biskuit...dll,didalam kamar kayak toko,kue biskuit menumpuk setinggi 'idak...anakku suka kebagian jadinya.Tak cuma biskuit,dibawah kasur sisakit..menumpuk amplop isi uang.setinggi kasurnya juga!

Yang tidak kalah seru jika ada 'anak ladang sakit dan dirawat(anak ladang=pekerja ladang..),induk semangnya menitipkan pada kami,plus...ayam 5 ekor,anjing 2 ekor,,karena mereka tidak ada yang mem-bezzook..semakin kaya yang sakit semakin bbuuaaanyaak yang bezzook..kalau miskin cuma kami yang ngurusnya.

Nah,jika dia desa berseteru...?aku dan kelargaku malah 'aman..lhoo..?gimana nga aman letak puskesmas menjelang batas desa lain,tua muda berjaga membawa parang,tombak...berjaga-jaga didepan rumah,jika ada yang luka langsung dirawat di puskesmas.Yang boleh lewat hanya mobil ambulan.

Pernah mobil ambulan membawa pasien rujukan,harus melewati desa yang sedang berseteru...alhasil,mobil dirazia dengan warga...biasanya aku ikut untuk membantu negoisasi agar diperbolehkan lewat,hihihi...padahal aku ikut karena numpang mau beli,tabloid!
Padahal,ribut hanya gara-gara kalah main sepak bola,tanding volley..hmm..rebutan cewek.

Enaknya jadi dokter,masyarakat percaya dan menghormati bahkan dianggap 'dewa...nga boleh sakit,nga boleh santai,nga boleh liburan!
Di desa itu masih banyak semacam dukun-dukun(hitam-putih..pelet,santet..dsb),biasanya suamiku tidak mau jika sudah berobat ke berbagai macam dukun sudah parah baru dibawa ke dokter,pasti dirujuk saja ke kota.

Ada satu pasien diantar keluarganya dan 'dukun yang mengobatinya!badan pasien penuh warna merah,bekas semburan sang dukun..(entah..pakai apa yaa..?)pasien terlihat kesakitan..setelah diperiksa,aa minta Ismail(ponakanku) mengambil secangkir air putih,sambil dibacakan Al-Fatihah,diminumkan ke pasien...tidak lama pasien terlihat nyaman...??hehhehe..sang dukun mati gaya...menunduk.Pasien lalu dirawat...sst..sst tadikan waktu didapur si ismail bikin secangkir air putih plus 1 ampul diaszepam.

Sulit sekali kadang penyuluhan di desa mereka masih percaya mistik..mungkin memang benar,tapi banyak yang bisa dipecahkan secara logika,misalnya..pasien kurus kering,muntah darah..mereka bilang 'dibuat orang'..diguna-guna padahal tbc berat,anak-anak kena 'palasik dengan ciri-ciri:buang air terus,wajah dan ubun-ubun cekung,kulit kering dibilang dihisap palasik padahal 'dehidrasi berat karena diare.

Ada juga sih..nah,kalau ini mungkin...susah critakannya,pasien dibawa karena teriak-teriak ''ular''...tadi sewaktu disawah tidak sengaja,menebas ular,lalu seperti kesurupan,walau sudah disuntik obat penenang masih meronta-ronta,yaa..akhirnya dipanggil ustadz saja.

Tidak ada komentar: