Kamis, 24 Desember 2009

SAMUDERA HATIKU..

Aku masih berdoa,saat kudengar suara ribut-ribut diluar kamar.kakak iparku berteriak-teriak,ibu mertuaku menenangkannya.Aku teruskan berdoa.masih pukul 5.30 saat itu..sebetulnya aku bosan mendengarnya...tapi..mereka selalu bertengkar soal yg sama...suamiku!!..ya suamiku,kami masih menumpang di rumah ibu,suamiku baru pulang pagi ini,mabuk pula.
Aku ingin keluar dari rumah ini,kakak iparku yg meminta tetap tinggal disini,selain menjaga ibu jg biar terawasi suamiku!
Ya..aku menikah dg mas Tata setelah lulus SMA..ia pengguna narkoba...!kami saling mencintai ,aku punya satu anak..Silvia.Sudah 5 th aku menikah,masih juga trjerat narkoba.Ibu mertuaku sangat baik,wanita bersahaja penyayang anak-anaknya.
Dirumah ini aku rasakan penuh kasih sayang,tp entah mengapa suamiku sangat buruk kelakuannya...sedari kecil ia nakal sekali,kls satu SMP sdh berani menjual motor ayahnya...untuk membeli narkoba...salah pergaulan?berjudi..bolos sekolah adalah hal kecil yg dilakukannya.Kalau sdg sakaw' seperti kemasukan setan saja.
Jika ditanya mengapa aku mau menikah dgnya ?jawabnya klasik saja...cinta.
Tak sampai selesai aku berdoa,pertengkaran paling hebat pagi ini...bergegas aku keluar...kulihat ibu menangis duduk dipojokan ruang tamu..kulihat kakak iparku memukuli mas Tata...aku hanya diam tercekat.Mas Bowo berteriak..kubunuh kamu..kubunuh kamu..kalau perlu kubunuh istrimu..jg ibu!agar tak lihat kamu seperti setan!
Aku dan ibu hanya terdiam..mas Bowo jika sdh marah..seperti tak terkendali,suamiku tak melawan.Mas Bowo masih hidup sendiri,hidupnya jg penuh kekecewaan tak pantas aku membicarakanya,ia malaikat keluarga ku.Walau mas Tata sdh bekerja di perusahaan minyak asing,ia masih membantu keuangan keluargaku,biaya berobat suamiku,berobat ibu...bpk sdh lama meninggal.
Aku tak pernah bisa menegur suamiku,kadang aku takut...hanya kemarin waktu Silvia ulang tahun aku bilang padanya..mas aku mau bicara dan sekali ini saja...Silvia bertambah besar,kita bertambah tua..sampai kapan mas akan begini?sesungguhnya ia seorang yg lembut...kapan bisa lepas dr narkoba,judi pacaran dg banyak wanita?aku mencintai mas apa adanya...(hatiku akan jadi samudera hidupnya).
Hanya itu yg kukatakan pdnya..tp aku lihat ia termangu-mangu.suamiku punya empat kakak,laki-laki semua,hanya mas Bowo yg perhatian pdnya...yg lain sibuk dan acuh saja,tak peduli.Mas Bowo punya karier bagus,mapan,ia kepala cabang di perusahaan asing,kadang harus tinggal lama di luar negeri,kisah hidupnya tak mulus...umurnya 42th,masih sendiri,ia jg anak kesayangan ibunya.
Seminggu dari pertengkaran itu,ibu masuk rumah sakit serangan stroke...aku ada di rumah,suamiku...sdg sakaw'...tetangga membantuku membawa kerumah sakit,mas Tata sempoyongan di belakangku.
Saat di IGD ibu berkata pelan...kudekatkan kepala suamiku ke wajah ibu..acuh saja...ibu berbisik...jaga istrimu,biar ibu saja yg menderita..pukul 14.00..huff..ibu menghembuskan nafasnya...aku sangat takut bagaimana kemarahan kakak-kakaknya nanti..kami pasti diusirnya,sdh tiga motor,satu mobil dijual suamiku untuk narkoba sialan itu..dari konsumsi 0,00..gr meningkat 3gr..putaw,shabu-shabu...Jenazah ibu disemayamkan dirumah,semua menunggu mereka tiba...mas Haris di Solo,mas Diki di Madiun,mas Bowo di Jakarta,mas Dian di Semarang,sebelum magrib mereka sdh berkumpul...tak ada kemarahan seperti yg kubayangkan,hanya mas Bowo memendam marah,ia tak bicara.
Saat kami berdoa,tiba-tiba suamiku trsedu-sedu...ibu..ibu..maafkan aku..ampuni akuu..aku peluk suamiku erat-erat.kutenangkan dia..ingat mas pesan ibu...bertobatlah..kita mulai hidup baru.
Tuhan telah menggetarkan hati mahlukNYA,hanya dg kematian kita sadari betapa berharganya hidup ini..tapi apakah kematian bisa dibatalkan?itu takdir yg kuasa...tak perlu kita meminta nya,semua akan mengalami dg waktu yg berbeda.

Setahun ibu meninggal,suamiku lebih sehat,ia bekerja lebih giat,bersemangat,,tak menyentuh narkoba,wanita...judi...kematian dan spirit mas Bowo menjadi inspirasi hidupnya.Pemeriksaan dokter menyatakan suamiku bersih tdk terkena HIV..ngerinya jk harus mengalami hal itu.
Silvia sdh akan masuk SMP,aku dimodali suamiku untuk salon rias pengantinku.
Tapi mas Bowo jadi pendiam,sangat pendiam...masih suka melucu di depan keponakannya..setelah itu diam saja.
Aku membuka salon rias pengantin dan menyewakan baju adat,kumaafkan suamiku..ia lebih baik sekarang,bertanggung jawab...aku percaya padanya...saat pulang dari 'off shore' ia bercerita,ada seorang wanita menaruh hati pd mas Bowo....mereka bicara panjang lebar,suamiku tak bisa menjawabnya.
Disebuah tempat...seseorang berdoa..Tuhan,aku rindu padanya...sangat merindukannya..Tuhan gerakkan hatinya.agar ia...

Mas tadi ada telpon untukmu...kusampaikan pd mas Bowo soal telpon tadi siang saat ia berkunjung kerumah.Dan mas Bowo..diam..ia masih diam.

***aku burung kecil...sdh bertahun ini aku hanya duduk disarangku.indukku dan sodara2ku gembira beterbangan,mrk pulang memberiku makan.
aku hanya ,memandang..memandang..memandang merasakan kasih sayang alam
aku hanya diam...diam..diam,menyusun kata2 jk indukku pulang
diseberang pohon,ada seekor burung kecil ia sama dgku tak pernah terbang...hanya diam...diam..saling berpandang
kemudian ia menegurku...berbulan-bulan ia merayuku,dg cicitnya..dg kepakan sayapnya,
iapun tak bisa terbang
sekali waktu ia menyuruh alam...mengangkatku..terbang..terbang..terbang,tinggi sekali...
Dan,aku melakukan kesalahan..

ia,aku burung kecil...diam..diam..diam..tak bisa terbang...(untuk sahabatku...hadiah natal untukmu)***

Tidak ada komentar: