Rabu, 06 Januari 2010

PERGI TANPA PESAN(CERPEN)

Hmm....dia memelukku...hatiku sangat nyaman,hanya sebuah pelukan yang kuinginkan...tak lebih,tak kupungkiri rasa hatiku..tapi..tidak..tidak....Ririn,membatin.
Ayolah menikah denganku...kata Bimo,...tak bisa kamu cintai aku ,sambung Bimo.Masih lama Bim,hatiku blm bisa menerimamu..sahut Ririn.
Harus bagaimana aku?...maumu apa?...tanya Bimo.Buat aku jatuh cinta padamu..!pinta Ririn..ya jatuh cinta padamu.Apa susahnya....jatuh cinta?....aku saja dg mudahnya jatuh cinta pada Ririn,akan kubuat ia suka padaku,dalam hati Bimo.
Bagaimana caranya?...mengapa begitu sulit Ririn menerimaku?Kupikir pandangan pertama akan jadi mudah menyukai seseorang.Kutelepon sahabatnya..kutanyakan apa yg bisa membuat Ririn senang padaku..keinginannya,sahabatnya pun tak tau,adiknya pun tak tau.

Mana bisa aku menikah..rahimku sdh diangkat,kanker rahim telah menyakitku..Aku mau hidup sendiri.pekerjaan sosial sebagai suka relawan banyak menghiburku,aku dan kawan-kawanku...berkunjung ke panti asuhan,panti jompo..kami punya sanggar belajar untuk anak-anak tidak mampu.Orng tuaku sangat mendukung.hanya mereka yg tau kesedihanku.Aku punya sedikit ketrampilan yg menghasilakan uang,hatiku tenang,,melupakan semua penderitaan.Tak banyak pria bisa menerima keadaan calon istrinya jika tak punya rahim,tak bisa punya anak...Aku takut jika Bimo tau..ia pasti tak akan mau menikah dgku.Ia sangat sayang kepada keponakannya,pasti ia jg mau seorang anak.
Bimo,pria itu kukenal...saat aku tertabrak motor didepan kampusku,ia turun dari mobilnya ..menolongku,membawa ke rumah sakit,membayarkan biaya berobat dan mengantarku pulang.
Malam minggu berikutnya ,ia datang kerumah,papa mama menyukainya,adikku...pandai main catur jadi lawan papaku,kadang kerumah hanya main catur dg papa.Kadang tidur-tiduran di ruang tv,cerita ngalor ngidul sama mama...bahkan ngobrol sama pembantu dirumah jika tak ada siapapun.

Ia bekerja dikantor konsultan,pernah lama ia tugas dari kantornya di Belanda,hampir dua tahun kami tak menjumpainya.Semua kehilangan...tawanya,ributnya.Mama sdh anggap anak sendiri.
Hari itu...sangat tak terduga...semua terkejut,kaget bukan kepalang...Dan penyesalan paling dalam hidupku...

Rin,aku dengar suaramu(dalam hati Bimo)....katakan sekali lagi...sebentar lagi aku bangun..aku mau pura-pura tidur..biar aku dengarkan suara Ririn.
....Bim,aku jatuh cinta padamu..saat ini,sungguh aku katakan padamu...perlahan suara Ririn.
Digenggamnya tangan Bimo..diam saja,nafasnya teratur...tidurnya sangat pulas.Kalau dia bangun aku sangat malu mengatakannya,mumpung dia tidur...(dalam hati Ririn).Dibelai-belai wajah Bimo....sungguh ,aku jatuh cinta padamu...

Rin...kok kamu makin jauh...??..aduh,dinginnya...gelap,aku jatuh...gelap sekali...Dari jauh kulihat kilas cahaya...hilang timbul...hilang timbul,sangat dingin,sunyi.
Rin,akau berteriak padanya...!..Ririn diam saja,tapi aku sudah cukup senang Ririn bilang padaku..jatuh cinta...jika aku bangun nanti akan kupeluk erat-erat dia!!
Rin....seseorang mencengkeram tanganku,aku tak bisa bergerak....sayapnya...buaiannya.

Kubetulkan kerudung hitamku,aku usap pusara Bimo...sekumpulan mawar putih kuletakkan disisi namanya....Aku yakin ia mendengar yg kukatakan kemarin.

Tidak ada komentar: